Chit~Chat~

Friday, October 28, 2011

THE MASK (Part 2)

Author : Sung Je Mi
Genre : Romance, AU Gtw apa lagi ??? #Plakk
Rate : Apa lagi yang ini ???? Tentuin ndiri ya’ #ditimpukin readers
Cast : - Lee Hyukjae : Eunhyuk or The Mask
          - Ryeiko : OCs
          - Lee Donghae : Dean


          - Ryuki : OCs                      - Choi Siwon : Peter                      - Choi Seunghyun : TOP 
          - Son Dongwoon  Previous Chapter : The Mask Part 1
~HAPPY READING~
“Apa yang kau bisa?” “Aku tidak mempunyai kemampuan apa-apa tuan” “Tapi wajahmu cukup tampan untuk kujadikan wakilku dalam memim pin perusahaanku yang berada di Korea. Apa kau mau?” “Baiklah tuan” “Kalau begitu namamu harus diganti.... Aku akan menelepon Sungmin dulu” Tit..Tit..(mencet hp)         “Sungmin-ah!! Apa kau punya saran untukku untuk nama orang?” “Nama aslinya Dean” “hHHHmmm Ide mu bagus juga.. Ne... Annyeong” Tit..
“Baiklah mulai sekarang namamu menjadi Lee Donghae dan apa kau bisa berbahasa Korea?” “Bisa tuan ayah saya orang Korea” “Baiklah, sekarang kau boleh pergi” “Terima kasih tuan permisi” “Hhhhmm”
****
Aku sedang berada di dapur dan kulihat Wookie sedang memasak dengan cekatan. “Annyeong Wookie-ah” “Annyeong??? Ne? Kau bisa berbahasa Korea?” “Sedikit” “Bisakah kau menunggu di sana selama 5 menit saja kurasa aku sangat repot” katanya sambil menuangkan masakan yang telah jadi ke dalam sebuah mangkuk yang besar “Ne” jawabku seraya duduk di sebuah kursi dekat meja kecil yang biasa digunakan Wookie untuk makan.
Setelah 5 Menit.....
“Baiklah pekerjaanku telah selesai apa yang ingin kau bicarakan?” “Aku ingin mengatakan bahwa besok aku akan pindah ke Korea” “Jeongmal? Ah dari dulu sampai sekarang aku ingin sekali ke Korea lagi untuk bertemu seorang chingu yang sudah kuanggap sebagai saudara itu tapi tidak bisa” katanya dengan menggunakan bahasa Korea dan wajah yang memelas “Memangnya siapa chingumu itu hah?” “Lee Sungmin” “Baiklah Wookie-ah aku akan mengatakan ke chingumu yang bernama Lee Sungmin itu kalau kau merindukannya” “Gomapta..” “Cheon” “Sebenarnya kau dan aku itu tua siapa sih?” “Aku lahir tahun 86 bulan Oktober dan aku yakin aku lebih tua darimu dan kau harus memanggilku dengan sebutan... Donghae hyung” “MWO? Donghae Hyung?” “Iya itu nama Koreaku.. Sudah dulu ya aku mau ngepak dulu” “Annyeong aku akan mengantarmu ke bandara besok” “Ne Annyeong”         Aku menatap kesekeliling tempat tidurku ini mengingat-ingat saat pertama kali aku berada disini mengamuk setiap hari pasti sangat merepotkan. Aku tersenyum sendiri jika mengingat-ingat itu. “Apa kau sudah mulai gila lagi DONGHAE-sshi?” suara yang sangat aku kenal “Kau bisa berbahasa Korea juga?” Dia hanya menjawab pertanyaanku dengan senyumannya yang khas. “Wae? Kau juga nampaknya juga sudah gila” “Tidak hanya saja kau memuji senyumanku” “MWO? Any senyumanmu itu senyuman terjelek yang pernah aku lihat” “Terserah saja. Aku akan membantumu mengemasi barang-barangmu Donghae-sshi” “Ah Terima kasih”
****
Keesokan harinya....
“Selamat jalan Donghae hyung” “Selamat jalan” “Kami akan segera menyusul” “Apa maksud tuan?” “Ya kami akan segera menyusul ke sana aku juga ingin pulang kampung. Tapi tidak sekarang. Sudah cepatlah berangkat” “Ne” Yes aku masih bisa melihat wajah Ryeiko. “Donghae-ah jangan memikirkan aku terus palliwa” aku tersadar ketika Ryeiko angkat bicara. Akupun segera meninggalkan mereka dengan wajah yang bersemu merah.
****
Aku melihat ke arah Donghae sambil tertawa. “Apa yang kau tertawakan?” “Tidak tuan hanya saja Dean sangat aneh belakangan ini” “Oh, ayo”         Aku diajak oleh tuan Mask ke suatu tempat yang sangat gelap dan aku dapat merasakan hawa negative di sini dan benar saja seorang yang sangat aku kenali sedang duduk disebuah kursi tanpa ada yang bisa melihatnya. “Ryeiko, kau boleh keluar dari sini jika kau takut” “Terima kasih tuan” aku segera berlari meninggalkan ruangan gelap tersebut.
“Hei kau anak Percy kan?” “Apa yang kau inginkan?” “Tidak aku hanya menjalankan tugas disini” “Tidak aku tau apa yang kau inginkan” “Hahahahaha kau memang sama seperti ayahmu dan kemana saudaramu hah?” “Bukan urusanmu” “Ayolah aku ini sangat menyayangimu” “Aku bilang tak usah banyak bicara”  “Baiklah ternyata setelah kau dikirim ayahmu ke bumi dan usiamu dimudakan kau tumbuh menjadi seorang yang berkekuatan tinggi seperti ayahmu” “Terserah apa katamu. Apa kau masih belum puas menghancurkanku?” “Belum, kita tunggu saja tanggal mainnya” Setelah mengatakan itu dia segera lenyap dari pandangan. Dasar dia selalu saja datang dan pikirannya selalu saja dipenuhi dengan kata ‘dendam’
****
Aku terus menganatinya yang terus gelisah tak seperti biasanya “Kau kenapa Ryeiko?” “Apa tuan?” aku merasa pikirannya tidak sedang disini “Kau kenapa?” “Tidak papa tuan” “Sepertinya kau kelelahan ayo segera kembali ke rumah” “Baiklah tuan”
Aku melihatnya kembali gelisah dan dia terus mengeluarkan keringat dingin. “Apa kau sakit?” “Tidak tuan saya tidak apa-apa” “Kau selalu saja menjawab pertanyaanku dengan kata tidak papa tapi kenyataannya kau terus mengeluarkan keringat dan nampak gelisah” Dia mengusap keringatnya dan duduk di kursi terdekat. “Saya ... saya...” “Iya kau kenapa?” “Saya hanya ingin beristirahat” “Baiklah pergilah ke kamarmu dan beristirahatlah” Dia berdiri dan berjalan kembali menuju kamarnya. Ada apa dengannya? Aku belum pernah melihat mata yang biasanya menampakkan keceriaan itu nampak begitu ketakutan dan gelisah. Molla lebih baik aku tidur saja.
****
Hah hari ini adalah hari pertamaku menjadi seorang mafia asisten tuan Mask. Aku merasa sangat senang sekaligus sedih. Senang karena bisa melihat Korea negara tempat kelahiran appaku dan sedih karena hari ini aku tidak akan bisa melihat Ryeiko.
“Permisi tuan, hari ini apa yang anda inginkan?” “Saya ingin menemui seseorang yang bernama Lee Sungmin” “Baiklah tuan akan akan saya panggilkan” “Chankaman” “Ada apa lagi tuan?” “Nuguseyo?” “Ah, Jeongsohamnida, Joneun Cho Kyuhyun imnida saya asisten tuan” “Baiklah kalau begitu” “Kalau begitu saya permisi dulu tuan” “Hhhmm” aku melihat – lihat beberapa buku yang ada di kantor ini buku yang harus kubaca. Hah, buku ini berisi nama-nama mafia dan biodatanya yang bekerja sama dengan perusahaan tuan Mask ini.
Tok..tok...tok..
“Masuk” “Permisi tuan apa yang bisa saya bantu saya Lee Sungmin” “Tidak ada saya hanya ingin menyampaikan sebuah pesan dari chingumu yang sekarang sedang berada di Jepang” “Oh pasti yang tuan bicarakan adalah Kim Ryeowook ya?” “Ya kau benar dia berpesan padaku kalau dia sangat-sangat merindukanmu” “Khamsahamnida tuan” “Ne, sekarang kau boleh keluar dan kembali bekerja” “Ye”
“Tuan hari ini anda ada pertemuan di salah satu hotel di Seoul” “Baiklah antarkan aku ke sana” “Baik tuan”
Setelah selesai rapat.... “Tuan, setelah ini tidak ada rapat ataupun jadwal lagi. Tuan ingin kemana?” “Aku hanya ingin berkeliling kota Seoul hari ini.Antarkan aku” “Baik tuan”
****
        Aku mengantar bos baruku ini berkeliling kota Seoul. Hingga larut malam dan sekarang kami sedang menikmati nikmatnya kopi di sebuah cafe. “Kau tau aku sedikit tidak nyaman dengan panggilan tuanmu itu. Bisakah kau menggantinya dengan hyung saja?” “Tapi tuan itu tidak sopan” “Oh, ayolah umur kita tidak terpaut jauh” “Baiklah tuan maksud saya hyung” Tiba-tiba aku mendengar suara gelas pecah dan teriakan marah-marah seorang nenek tua. “Jeosonghamnida halmeoni.. Jeosonghaminida” kata seorang yeoja dengan ekspresi yang datar “Gwechana, sekarang kembaliliah bekerja” “Ye, khamsahamnida” yeoja itu membungkuk dan segera pergi kembali ke belakang.
        “Hyung?” aku menggerakkan tanganku ke atas dan ke bawah. “Donghae hyung?” akhirnya hyungku ini tersadar juga. “Mian” setelah mengatakan itu dia segera mengambil hpnya dan menelepon seseorang.
        “Ryeiko” “.......”  “Apa kau telah berangkat dari Jepang?” “....” “Ayolah jangan berbohong” “.....” “Lalu kenapa aku melihatmu disini?” “....” “Ah begitu ya. Mungkin aku yang salah lihat” “....” “Ya sudah. Selamat malam”
        “Ada apa tuan?” “Apa kau mengenal yeoja yang dibeli tuan Mask beberapa bulan lalu?” “Ryeikokah?” “Ne, apa kau mengenalnya?” “Animida, saya hanya pernah mendengarnya dari Sungmin yang diberi tau oleh Ryeowook” “Bahasamu itu sungguh membingungkan tapi aku mengerti apa maksudmu” “Ya sudah kalau begitu”
****
        “Gwechanayo Ryuki-sshi?” “Gwechana” “Tapi, kau namapak kelelahan. Mungkin kau harus mengurangi jadwal part timemu yang terlalu paat itu Ryuki-sshi. Kau itu seorang yeoja” “Gwechanayo, Dongwoon-ah dan berhentilah mengurusi kehidupanku” “Tapi... Kau akan jatuh sakit Ryuki-sshi” “Aku tidak peduli jika aku harus sakit yang terpenting sekarang adalah aku harus membayar hutang-hutang orang tuaku” “Oh, ayolah Ryuki-sshi mereka itu bukan orang tua kandungmu dan perlakuan mereka padamu itu sudah kelewat batas” “Yang bekerja disini itu aku bukan kamu Dongwoon-ah sekarang pergilah ke ruanganmu” “Tapi...” “Kalau tidak nampan ini akan melayang ke kepalamu” “Baiklah”
        Hari ini bukan pertama kalinya aku tidak konsentrasi karena kemampuanku ini. Aku harus mendapatkan uang untuk membayar hutang kedua orang tuaku yang sangat banyak ini. Aku tidak boleh lelah ataupun tidak konsentrasi karena kemampuanku. FIGHTING!!
****
        Aku tidak bisa tertidur karena memikirkan telepon Dean tadi. Apa yang Dean temui itu adalah seseorang yang kucari? Semoga saja dia benar-benar orang yang kucari. Aku mencoba menutup mataku.
        “Ryeiko-ah?” Hoahhhmmm “Huaaaa,, kenapa tuan bisa ada disini?” aku mengusap mataku. “Tentu saja bisa tapi tenang saja tidak ada yang terjadi padamu” “Aku percaya pada tuan. Tuan pasti ingin mengingatkanku untuk bangun pagi agar tidak ketinggalan pesawat bukan?” “Kenapa kau bisa selalu tau apa yang kupikirkan?” “Hahaha, sudahlah tuan. Aku akan bersiap-siap”... “Tapi tuan bukannya kita akan naik pesawat pribadi tuan?” “Tapi berangkat lebih pagi akan lebih menyenangkan bukan” “Ehm” aku mengangguk dan kembali meneruskan langkahku ke kamar mandi.
****
        Melihatnya tertawa di pagi hari membuatku semakin bersemangat. “Tuan saya sudah siap” aku melihatnya sudah siap dengan pakaian yang tidak terlalu formal dan cocok untuknya “Ayo tuan” “Ayo”
        Di pesawat....
        “Apakah tuan sangat merindukan Korea?” “Tentu aku akan berlibur disana tapi aku juga akan mengawasi serta membantu pekerjaan Donghae. Diakan anak baru di duniaku maka aku akan memberitahunya tentang beberapa hal tentang dunia mafia dan orang-orang yang perlu diwaspadainya” “Hhhmm, saya tau” “Apa kau sudah pernah ke Korea?” “Sudah aku kesana 2 tahun yang lalu bersama Peter dan tuan TOP tapi saya kesana tidak untuk berjalan-jalan” “Lalu apa yang kau lakukan disana?” “Hanya membersihkan rumah dan memasakan makanan untuk tuan TOP dan Peter” “Hahahahhaa” “Tuan pasti akan mengejekkukan?” “Tidak aku hanya membayangkan kau bersih-bersih dan diam dirumah sementara TOP dan anaknya bersenang-senang” dia mengerucutkan bibirnya mendengar ejekanku.
****
        “Annyeong” “Kenapa kau masih mengikutiku hah?” “Aku tidak mengikutimu. Aku hanya menguntitmu” “Oh, ayolah itu sama saja dan siapa yang mengawasi para pegawaimu itu jika kau pergi hah?” “Aku tidak peduli dengan itu” “Terserah kau saja” “Ayolah Ryuki-ah jangan berbicara padaku dengan ekspresi seperti itu” “Bukannya aku selalu berbicara pada semua orang dengan ekspresi ini?” “Ayolah tersenyumlah sedikit” “Aku tidak bisa” “Ayolah seperti ini” dia menunjukkan senyumannya padaku yang mungkin jika senyuman itu ditunjukkannya pada yeoja lain pasti yeoja itu akan langsung menyukianya tapi tidak denganku. “Apa kau tidak lihat piring-piring yang harus kucuci semakin bertambah banyak karena kau membuat pekerjaanku menjadi lelet. Sekarang pergi atau kau akan ku laporkan pada Tan sajangnim” “Baiklah aku akan keluar dari sini”
        Aku meneruskan pekerjaanku dengan lebih cepat. “Kerja bagus Ryuki-ah ini gajimu hari ini” “Khamsahamnida sajangnim” aku menerima gajiku itu dan segera pergi meninggalkan kedai ini lalu menuju tempat kerja part timeku yang lain.
****
        “Hey Ryeiko pasti telah membohongiku kali ini aku tidak salah lagi pasti dia Ryeiko” “Ada apa hyung?” “Berhenti disini ada sesuatu yang akan kulakukan” “Baiklah”
        Aku turun dan meneriakinya “YA!!! RYEIKO” tapi kenapa dia tidak berhenti? Aku menambah kecepatan lariku dan menggenggam lengannya “Nuguseyo?” katanya tanpa ekspresi “Oh ayolah jangan bercanda” “Aku tidak mengenalmu” “Kau ini ingin mengerjaiku ya?” “Aku benar – benar tidak mengenalmu dan aku tidak memiliki banyak waktu untuk meladenimu jadi selamat tinggal” katanya dan berjalan sangat cepat. “YA” aku akhirnya memutuskan untuk mengikutinya dengan mobilku.
        “Apa hyung yakin dia Ryeiko?” “Aku sangat yakin dia Ryeiko. Wajah mereka sama persis” “Baiklah kalau begitu” Kami terus mengikutinya. “Hyung kenapa kau tidak meneleponnya saja. Jika dia benar-benar Ryeiko maka dia akan berhenti dan mengangkat telfonnya” “Kau benar juga”
****
        Aku sudah sampai di Korea dan sekarang aku bersama tuan mask sedang dalam perjalanan menuju rumah tuan Mask.
Ada Telfon~ Ada Telfon~
        “Halo?” “.....”  “Hhhmmm, aku sedang dalam perjalanan menuju rumah tuan Mask” “.....” “Aku tidak berbohong. Kalau kau tidak percaya aku bisa menyerahkan hpku pada tuan Mask yang ada di sampingku sekarang” “.....” “Baiklah”
        “Tuan, Donghae ingin berbicara pada tuan” “Hhhhmmm, mana” Aku meneyerahkan hpku pada tuan mask yang berada di sampingku.
****
        Aku mengambil hp dari tangan Ryeiko dan mulai berbicara pada Donghae “Yoboseyo” “Tuan apakah tadi Ryeiko sempat berpisah dengan anda atau lepas dari pengawasan tuan?” “Any. Dia selalu berada disampingku sedari aku berangkat dari Tokyo hingga sampai di Korea. Waeyo?” “Ah, saya hanya bertanya pada tuan. Annyeonghaseyo tuan” “Ne”
        “Saya rasa dia tidak percaya jika bukan tuan yang menjawabnya untukku” “Iya, memangnya sudah berapa kali dia meneleponmu dan bertanya seperti itu?” “Sudah dua kali tuan” “Ryeiko mulai sekarang kau harus menggunakan bahasa Korea ya” “Ye”
****
        “Ryuki-ah....oh... Ryuki-ah...Saranghaeyo” kata Dongwoon sambil membentuk love dengan dua tangannya. Aku tidak memperdulikannya aku mengetahui dia sangat mencintaiku bahkan lebih mencintaiku dari pada dirinya sendiri tapi aku tidak tertarik untuk mengurusi urusan ‘Ai’ semacam itu.
        “Ryuki-sshi, kenapa kau tidak menerimanya saja dia sepertinya sangat menyukaimu” aku menatapnya dengan lekat di otaknya itu sekarang hanya berisi seorang wanita bernama Go Hara “Go Hara” “Apa yang kau katakan Ryuki-sshi?” “Go Hara bukankah itu yang kau pikirkan saat ini?” “Kenapa kau....” “Sudahlah aku sudah selesai mengerjakan tugasku dan sekarang adalah saatnya aku pulang” aku melepas kedua sarung tanganku dan meninggalkan kedai ini. Hari ini aku libur kerja part time di sebuah tempat karaoke. Jadi sekarang aku langsung pulang.
        “Ryuki, mana uang hari ini?” “Ini appa” “Kenapa hanya segini” PLAK... “Mianhae appa, hari ini aku tidak kerja part time di tempat karaoke jadi uang yang kuberikan pada appa kurang” “Kalau begitu kau tidak boleh tidur dirumah malam ini. KELUAR!!!” appa mendorongku hingga terjatuh dan keluar dari rumahku yang terbilang sempit ini.
        Aku berjalan menyusuri jalan yang sangat sepi dan duduk disebuah bangku yang berada di bawah pohon. Tanaman, aku sangat menyukai mereka.
****
        “Ah, aku tidak bisa tertidur aku mersakan keberadaannya disekitar sini aku harus menemukannya” Aku memejamkan mataku dan tertidur.
****
        “Annyeong, Ryeiko imnida” aku melihatnya seorang yeoja yang wajahnya benar-benar mirip denganku bahkan dia juga memliki sayap sepertiku tapi bedanya sayapnya lebih terlihat seperti sayap burung.
        “Annyeong, Ryuki imnida. Apa kau saudara kembarku? Atau kau hanya seorang malaikat yang dikirim untuk mencabut nyawaku?” “Hahahha.. aku memang kembaranmu dan aku memang malaikat tapi lebih tepatnya setengah malaikat aku bukan datang untuk mencabut nyawamu. Dan kau juga sama sepertiku?” “Aku rasa kau salah mencari orang”
Dia turun dari atas pohon dan berdiri di depanku hingga aku dapat melihat matanya yang biru. Mata itu mengingatkanku pada oemma. “Kau juga memiliki sayap bukan?” “Hhhm aku memiliki sayap tapi sayapku tak seperti sayapmu” “Apa kau bisa mengeluarkannya sebentar saja?” “Baiklah” jiwaku telah keluar dari tubuhku dan sekarang aku telah bersayap “Sayapmu mirip dengan oemma” apa dia bilang oemma? “Aku tau nama eommamu adalah Kim Raerin disini tapi kau salah jika mengira oemma adalah manusia biasa” “Apa maksudmu aku tidak mengerti” “Aku tidak bisa berlama-lama disini unnie aku harus kembali ke tubuh asalku karena aku masih mempunyai tugas aku akan menemuimu lagi nanti Annyeong” setelah itu dia terbang dan menghilang dari pandangan. 
****
        “RYEIKO!!!! Bangun!!! Ryeiko apa yang terjadi padamu?” aku melihat dengan keadaanku yang masih terlepas dari tubuhku dan mempunyai sayap. “Omo!! Tuan Mask mencariku” aku segera masuk ke dalam tubuhku kembali dan.... “Ryeiko!!” aku mulai merasakan tubuhku ini diguncang-guncangkan oleh tuan Mask “Jeosonghamnida tuan. Ada apa tuan kemari?” tuan Mask nampak menyeka keringatnya “Kau tadi tidur?” “Ye..Wae tuan?” “Kau seperti orang mati. Aku telah membangunkanmu selama 15 menit” “Mianhae tuan saya sangat lelah sekali jadi saya susah dibangunkan” “Aku kemari hanya ingin memberikanmu jadwal untuk besok jadi kau bisa bangun tepat waktu” “Oh, Ye. Khamsahamnida tuan” “Sekarang kembali tidurlah sepertinya kau sangat lelah” “Ah ye tuan”
        Tuan Mask telah keluar dari kamarku. “Huft,,, Hampir saja” Akupun mulai tertidur. “Ryeiko, kau harus membawa Ryuki menemuiku dan membawanya keluar dari kehidupannya yang sekarang” “Kurae appa. Aku akan membawanya untuk tinggal bersamaku” “FIGHTING!!”
****
~TBC~
Nih Part 2 nya semoga suka... :P Lunas kan... Ashifa Amalia
ext-align: left;">

1 comment: