Chit~Chat~

Thursday, September 15, 2011

Twins Not Always Same


Author POV
          BRAK!!! “Jangan macam-macam denganku” seorang yeoja sedang menghajar seorang namja yang berani menyentuh tangannya. “Mianhae” kata namja itu sambil memegangi perutnya yang memar dan pergi meninggalkan yeoja itu. “Dasar namja lemah”.
          “Eh, udah denger belum kalau Hyo Rin menghajar Donghae sunbaenim kita cuma gara-gara Donghae sunbae megang tangannya?” Raemi mulai bergosip. “Jinja?,kelakuannya itu berlebihan ya!!” “Iya, dia sangat berbeda dengan kembarannya” “Kembarannya itukan sifatnya ramah, baik, dan yang paling penting tidak brutal” “Sungguh kelakuan mereka bertolak belakang, walaupun nilai Hye Rin tidak sebagus nilai Hyo Rin tapi kelakuannya  lebih baik”
Hyo Rin POV
          Aku mulai memasuki apartementku. Hari ini hari yang membosankan, sama seperti hari-hari biasannya. Kenapa semua orang membandingkanku pada Hye Rin? Walaupun kami kembar tidak pasti sifat kami harus sama kan? Sampai-sampai ommapun lebih menyayangi Hye Rin daripada aku!! Aku jadi mengingat appa?
Flashback
“Omma, sakit!!” jeritku “Kenapa kau selalu tidak mau membantu adikmu dalam mengerjakan PR hah” kata omma sambil terus memukulku. “Tapi, omma aku juga mempunyai tugas sendiri!!” “Hah, jangan banyak alasan” aku lihat Hye Rin tersenyum puas melihatku dipukuli oleh omma.
“Cukup” teriak appaku “Sudah cukup kau menyiksa Hyo Rin. Walau bagaimanapun dia adalah anakmu juga” sambungnya lagi. “Jangan bela dia terus, dia harus diberi hukuman” “Ayo Hyo Rin kita ke kamar saja jangan kau masukkan omongan ommamu itu dalam hati” “Ne appa”
“Hyo Rin kalau appa sudah tidak ada kamu harus bisa jaga dirimu ya!!” “Appa jangan berkata seperti itu?” “Kau harus menjadi yeoja yang cerdas agar bisa meneruskan perusahaan appamu ya!!” “Pasti appa”
Flashback end
          Appa aku sangat merindukanmu. Kenapa kau pergi begitu cepat? Omma tidak menyayangi diriku Appa. Hanya kau yang mengerti dan menyayangiku.
Esok harinya...
          Aku berjalan santai, sambil membaca buku dan mendengarkan lagu. Tanpa memperhatikan keadaan sekitarku. Tak lama kemudian aku sampai di kelasku. Aku melihat Hye Rin menungguku di mejaku. “Ada urusan apa kau?” tanyaku dingin. “Aku hanya ingin melihat-lihat saja” jawabnya dengan nada sedikit meremehkan. “Kalau tidak ada urusan cepat pergi dari hadapanku sekarang” kataku dengan nada tinggi. Karena ketakutan Hye Rin segera pergi kembali kekelasnya. Semua mata melihat kearahku dengan tatapan –yeoja ini galak sekali- aku membalas mereka dengan tatapan evilku dan kembali ke aktivitasku.
Hyo Rin POV
          “Aaaaaaaa” para yeoja di kantin berteriak-teriak tidak jelas. Hanya aku yang tidak berteriak. Aku merasa terganggu dengan teriakkan-teriakkan itu. Bagiku, mereka itu cuma sekelompok namja yang bisanya hanya berkelahi.Aku memakai headphoneku agar suara para yeoja itu tidak terdengar lagi. Aku sangat suka mendengarkan lagu lewat headphoneku ini. Saat aku sedang asyik makan bulgogiku ada sekelompok namja yang mendatangiku. Salah satu dari mereka melepas headphoneku. “YA, Apa yang kau lakukan?” teriakku “Bisakah kau pindah dari sini?” “Enak saja kau menyuruhku. Apa kau mau aku beri?” “YA!! Aku ini kan sunbaemu jadi tolong jaga sikapmu itu” “Ne” jawabku singkat dan menyiramkan minumanku ke wajah namja itu lalu pergi meninggalkannya.
Jonghyun POV
          “YA, hoobae gila” teriakku pada hoobaeku. Dia hanya membalas teriakkanku itu dengan lambaian. Itupun tanpa berbalik. “Huh, siapa hoobae itu?” tanyaku kesal. “Dia?” Key menunjuk ke arah yeoja tadi. “Ya iyalah siapa lagi?” “Dia, Hyo Rin. Anak kelas 11-A” “Oh, tenyata dia yang namanya Hyo Rin?” Onew mulai bersuara “Kudengar dia mempunyai kembaran ya?” Minho mulai menceritakan informasi yang didengarnya “Masa’ anak kayak gitu punya kembaran?” Aku meragukan informasi Minho “Aku tidak percaya!” aku masih tidak yakin “Iya loh Jonghyun hyung informasi dari Minho hyung itu benar” Taemin mulai ikut bicara “Bagaimana kau tahu?” “Hye Rin kembarannya Hyo Rin kan sekelas denganku”.
“Eh, lihat tuh!!” Onew menunjuk-nunjuk seorang yeoja yang wajahnya persis dengan Hyo Rin tetapi bedanya bajunya lebih rapi dan dandanannya seperti yeoja-yeoja pada umumya. “Nah, itu Hye Rin. Hye Rin sini”  Taemin berteriak-teriak memanggil-manggil seseorang. Tak lama kemudian yeoja yang wajahnya mirip hyo Rin datang ke meja kami. “Oh, Taemin-ah ada apa?” tanyanya dengan sopan “Ayo gabung dengan kami” kata Taemin lagi. “Annyeonghaseyo oppa. Park Hye Rin imnida” yeoja itu memperkenalkan dirinya dengan sopan  “Apa benar kau kembarannya Hyo Rin?” aku mulai mengintrogasi yeoja di depanku ini. “Ne itu benar oppa” dia menjawab pertanyaanku sambil tersenyum “Tapi, kenapa kelakuan kalian sangat berbeda? Lihat tuh Jonghyun tadi habis disiram minuman sama kembaranmu itu” Onew juga ikut-ikutan “Oh, dia seperti itu semenjak appa meninggal. Aku sedikit tidak suka dengan dia” “Loh kenapa?” Minho juga tidak mengerti dengan kata-kata Hye Rin “Iya, dari dulu dia selalu mendapat perhatian lebih dari appa. Bahkan, setelah appa meninggalpun appa berwasiat kalau perusahaannya nanti harus diteruskan oleh Hyo Rin jika dia sudah besar” Aku mulai mengerti dengan cerita Hye Rin “Jadi kalau kau bertengkar tidak ada yang membelamu dong” canda Onew ‘garing’ “Kami jarang bertengkar kalaupun bertengkar dia selalu mengalah. Walaupun aku tidak mendapat kasih sayang dari appa, tapi aku masih punya omma” “Sudah dulu ya oppa. Aku mau kembali ke kelas”
Hyo Rin POV
          Hari ini, seperti biasa setelah pulang sekolah aku langsung ke apartement. Setelah ganti baju aku merasa sangat bosan. Aku memutuskan untuk pergi berjalan-jalan. Aku pergi ke supermarket untuk membeli beberapa roti. Saat dia sedang asyik memilih-milih roti ada sesuatu yang menabraknya hingga terjatuh.
          “Aiisshh” “KAU?” teriak namja yang menabrakku. Aku malas mendengar celotehannya. Lagi pula aku sudah impas dengannya. Aku menyiramnya dengan air dan sekarang dia menabrakku. Aku mengambil beberapa roti dan segera pergi ke kasir. Saat aku menyebrang ke taman dekat supermarket ada motor yang hampir menabrakku. “YA, Kau berhenti” teriakku dia membuka helmnya “Mau sampai kapan kau mau membuatku meninggal huh?” kataku dengan lantang. “Sampai kau benar-benar meninggal” katanya dan melaju motornya lagi.
          “Aisshh!! Kenapa musuhku ini banyak sekali?” teriakku kesal. Aku melanjutkan perjalananku menuju taman. Uhuk!! aku terbatuk dan melihat ditanganku ada darah. “Aiiggoo!!! Ada apa lagi ini?” “Ah, sebaiknya aku pergi ke dokter” Aku menelepon supir appaku dulu untuk mengantarku ke dokter.
@SEOUL Hospital
          “Anda terkena penyakit leukimia” “Apa?” aku tidak percaya. “Apakah ada keluarga anda yang mengidap penyakit seperti anda?” “Oh, ne ahjussi. Appaku menderita penyakit ini juga” “Kalau begitu kau harus rajin chek up dan meminum obat ini mulai dari sekarang” kata dokter itu sambil menyodorkan beberapa obat padaku “Gomawo ahjussi” tubuhku sekarang terasa sangat lemas. ‘Appa sebentar lagi aku akan menyusulmu’ gumamku dalam hati.
@Apartement Hyo Rin
          Sebaiknya aku segera meminum obat dari dokter tadi dan segera tidur. Aku merasa tubuhku semakin lemah saja.
Jonghyun POV
Esok harinya.....
          Aku berjalan dengan santai menuju kelasku. Tapi ada yang  menabrakku. Setelah kulihat ternyata yeoja itu lagi. “Mian” katanya singkat lalu pergi begitu saja. Aku tidak terima dengan kelakuan yeoja itu tadi “YA, kau berhenti” “Omo?! Apa lagi?” tanya yeoja itu tanpa mengalihkan pendangannya dari buku yang di bacanya itu. Aku segera berjalan menghampiri yeoja itu dan menarik buku yang dibacanya dari tangannya “YA, Apa yang kau lakukan?” “Kau, dengarkan aku. Tolong bersikaplah sopan sedikit pada sunbaemu ini” “Shireo!! Kembalikan bukuku. Bukannya aku tadi sudah minta maaf” nampakknya dia mulai kesal “Minta maaflah dengan baik. Dan menggunakan nada bicara sedingin itu” “O.K jika itu maumu.’Sunbae Mianhamida’. Sekarang kembalikan bukuku “Igeo” kataku sambil menyodorkan bukunya. Dia mengambil buku itu dari tanganku dan segera pergi.
Kringgggg!!!! Bel istirahat berbunyi
          Hari ini aku ada tugas FISIKA. Songsaenim memberikan tugas mengkaji dan menyimpulkan bab yang kami pelajari kali ini. Huh, dari dulu sampai sekarang aku sangat membeci pelajaran FISIKA.  Aku jadi harus pergi ke perpustakaan.
          Saat sampai di perpustakaan hal yang pertama aku lakukan adalah menanyakan dimana letak buku-buku yang aku butuhkan. Dengan cepat penjaga perpustakaan mengantarku ke tempat buku-buku itu berada. “Oh, Jonghyun-ssi. Salah satu buku yang kau butuhkan sepertinya sedang dipinjam. Padahal itu buku sangat lengkap isinya” “Kalau boleh tau siapa yang meminjam buku itu ahjumma?” “Hyo Rin anak kelas 11-A” “Apa?” “Iya, dia yang meminjamnya” “Kenapa dia bukannya itu buku untuk kelas 12” “Hahaha, dia memang begitu suka meminjam buku-buku yang dianggapnya menarik” “Aissshh. Kenapa harus dia” aku mulai frustasi dan mengacak-ngacak rambutku. “Memangnya tugasmu itu dikumpulkan kapan Jonghyun-ssi?” “Besok” jawabku lemas “Kalau tidak salah, Hyo Rin belum keluar dari perpustakaan ini. Dia biasanya berada di pojok ruangan ini” kata ahjumma itu lalu pergi ke tempatnya yang tadi. Ternyata benar kata ahjumma tadi aku melihat Hyo Rin sedang duduk di lantai perpustakaan ini sambil membaca buku. Aku segera menghampirinya. “Hyo Rin apa kau meminjam buku FISIKA kelas 12?” “Ne. Memangnya kenapa?” “Aku membutuhkan buku itu” “Oh, igeo” dia menyodorkan buku itu padaku. “Dan bilang pada ahjumma aku tidak jadi meminjamnya” “Kenapa?” “Karena aku sudah selesai membacanya” “Hah? Bagaimana bisa?” “Sudah jangan banyak bertanya cepatlah ke ahjumma sebelum aku berubah pikiran” katanya sambil mendongakkan kepalanya menatapku dengan tatapan –cepat pergi dari sini-. “Ne”
          “Ahjumma, buku ini aku pinjam ya” “Lho, kamu sudah mendapatkan buku itu?” “Ah ne, Hyo Rin sudah selesai membacanya” “Oh,Ne” “Kenapa ahjumma tidak kaget?” “Dia kan memang sering kesini sehingga aku mengetahui kebiasaannya” O aku membulatkan mulutku.
Hyo Rin POV
          “Anak-anak, minggu depan kalian sudah ulangan semester 1. Jadi tolong tingkatkan belajar kalian ya. Dan kalian nanti duduk dengan sunbae kalian” Kata Shin songsaenim seteah bell pulang sekolah berbunyi.
          “Kenapa harus duduk dengan sunbae sih?” gerutuku kesal dalam perjalanan. Satu-satunya orang yang mengerti aku saat disekolah adalah ahjumma penjaga perpustakaan. Dia juga sudah aku ceritakkan tentang penyakitku. Tetapi, aku meminta untuk merahasiakannya. Setelah kejadian kemarin aku menjadi sering chek up di rumah sakit. Dan dokter bilang kalau aku ingin operasi dia sudah ada pendonor sunsum tulang belakang. Tapi aku belum siap untuk operasi.
Author POV
          Tak terasa hari ini  ulangan semester 1 dimulai. Jonghyun masih sering bertengkar dengan Hyo Rin. Keadaan tubuh Hyo Rin juga sudah semakin memburuk. Tetapi, itu semua bisa dikendalikannya karena dia rajin meminum obat dan chek up ke dokter.
Jonghyun POV
          Sial, hari ini ulangan sudah dimulai. Kira-kira aku duduk dengan siapa ya? Aku membaca nama-nama peserta ujian di ruanganku. “Omo?! Aku duduk dengan yeoja sialan itu!!” Aku mulai berjalan memasuki ruanganku dan melihat Hyo Rin sedang duduk di meja sambil membaca buku. Tapi setelah aku perhatikan itu bukan buku pelajaran. Aku meletakkan tasku di kursi sebelahnya. Dia nampak sedang asyik membaca bukunya itu. Aku juga sibuk dengan membaca buku FISIKAku karena dari kemarin sampai sekarang aku membaca buku ini tapi tidak ada yang masuk dalam otakku.
          “Kau ternyata rajin sekali ya” kata yeoja disampingku dengan nada mengejek “Diam kau jangan banyak omong” kataku kesal.
Kringgg!!! Bel masuk berbunyi songsaenim mulai memasuki kelas dan soal ulangan sudah dibagi.
Semua soal dihadapanku ini ada 20 soal pilihan ganda dan 10 soal essay. Tapi yang aku bisa jawab hanya 4 soal pilihan ganda. Sial! Waktu sudah berjalan 5 menit. Kulihat Hyo Rin sedang tidur. Padahal setelah kulihat ternyata pelajarannya matematika. Apa yeoja ini sudah gila? Songsaenim mengetahui kalau Hyo Rin sedang tidur. Songsaenim itu datang ke meja kami. Aku pura-pura membaca soal. “YA, Park Hyo Rin” teriakknya. Yeoja itu terbangun dia mengucek-ngucek matanya. “Ada apa songsaenim?” tanyanya dengan wajah innocent. “Kenapa kau tidur?” “Aku sudah selesai songsaenim” dia menunjukkan lembar jawabannya pada songsaenim. “Oh, kalau begitu teliti lagi dan segera kumpulkan ya” “Ne songsaenim” kata yeoja itu lalu mulai meneliti jawabannya. Apa yeoja ini benar-benar sudah selesai. Bukannya kertas coret-coretannya itu masih bersih? Gumamku dalam hati.
          Yeoja itu melihat ke arah kertas jawabanku. Dia menahan tawanya. “Kau kenapa cuma ada 4 soal yang baru kau jawab?” tanyanya. “Aku tidak bisa” kataku santai. Dia melirik ke kertas soalku dan mulai menulis di kertas coret-coretanku. 5 menit kemudian “Igeo” katanya aku mengrenyitkan dahiku tanda tidak mengerti “Ini jawaban dari soalmu itu. Aku kasihan padamu. Soal mudah seperti ini saja kau tidak bisa” katanya membuatku marah. “Apa yang kau katakan?” kataku sepelan mungkin. “Sudah jangan pura-pura menolak. Aku mau mengumpulkan ini semoga nilaimu sesempurna nilaiku” katanya lalu menuju meja guru.
          “Hah, apa salahnya aku coba. Mungkin dia benar-benar ingin membantuku!” aku mulai menulis jawaban yang di tuliskan oleh Hyo Rin tadi.
Hyo Rin POV
          Setelah membantu sunbaeku tadi aku pergi meninggalkan kelas. Kulihat dia juga mulai menyalin jawaban yang aku tuliskan tadi. Entah kenapa aku merasa kasihan padanya karena tidak bisa mengerjakkan soal itu. Jadi aku membantunya deh.
          Setelah keluar kelas aku pergi ke kantin karena perutku sudah sangat lapar. Aku mendengar dua orang sunbae sedang bergosip tentang nilai Jonghyun yang selalu jelek saat ulangan. Aku tersenyum ketika mendengar percakapan mereka. Setelah cukup kenyang aku pergi ke perpustakaan.
Jonghyun POV
          Setelah selesai menyalin aku segera mengumpulkan kertas jawabanku itu ke songsaenim. Songsaenim itu tampak bingung. Karena biasanya aku menumpuk paling terakhir saat ulangan.
Kringgg!!! Bel istirahat berbunyi..
          “Gimana Jong. Kamu kayaknya lancar mengerjakan ulanganmu tadi. Kamu kan mengumpulkan kertas jawabanmu itu sebelum aku” tanya Onew. “Ah, itu karena aku belajar dengan keras kemarin malam”  “Wah ternyata Jong sekarang rajin ya. Semoga nilaimu meningkat” kata Key yang tiba-tiba datang. “Iya, semoga saja” Aku sangat senang hari ini ulanganku lancar. Ternyata, ada gunanya juga duduk di samping Hyo Rin. “Hyung, kudengar kau duduk dengan Hyo Rin ya?” tanya Taemin. “Ah, ne. Dia orangnya benar-benar aneh. Masa’ waktu baru berjalan 5 menit eh dia malah tidur. Dan saat songsaenim datang menghampirinya dia mengatakan kalau dia sudah selesai” “Huahahahahahaahahaha, dia memang yeoja yang kayak gitu hyung” Taemin menjelaskan padaku.
          Hyo Rin juga membantuku saat mengerjakan ulanganku yang kedua. Ah, ternyata dia adalah yeoja yang sangat genius. Walaupun, saat dia membantuku mengerjakan wajahnya tetap dingin.
          “Aku pulang omma” teriakku saat sampai rumah. “Jonghyun, bagaimana ulanganmu tadi? Jangan permalukan omma lagi!!” “Tenang omma, semuanya beres” aku mengacungkan dua jempolku dan berjalan menuju kamarku. Aku mencocokkan jawaban yang tadi diberikan Hyo Rin dengan buku.Ternyata jawabannya sama persis. Aku jadi sangat lega.
Author POV
          Semenjak ulangan Jonghyun menyukai Hyo Rin. Padahal dulu dia sangat membencinya. Hyo Rin juga mempunyai perasaan pada Jonghyun.Walaupun, dia masih bersikap dingin pada Jonghyun tetapi, dia sering membantu Jonghyun mengerjakan ulangan-ulangannya. Hari ini adalah hari terakhir ulangan.
Hyo Rin POV
          Hari ini, aku merasa tubuhku semakin lemah. Aku sudah tidak kuat menahan rasa sakit ini. Ternyata rasa sakit ini yang dirasakan appa. Aku jadi sangat sedih mengingatnya. Tenang appa aku akan berusaha untuk tetap hidup. Karena aku akan meneruskan perusahaanmu. Apa kau melihatku appa? Sekarang aku telah menjadi yeoja yang pintar. Bisakah kau melihatku appa? Aku melakukan semua ini untukmu appa!
          Aku melihat namja disebelahku ini sedang asyik mengerjakan soal dengan gampang. Ternyata pelajarannya Bahasa Inggris. Pantas saja!! Kudengar dia memang pandai dalam pelajaran ini. Aku sudah selesai mengerjakkan ulanganku dan segera meninggalkan sekolahku ini. Saat aku sedang duduk-duduk ada namja yang menyapaku. Suara ini aku kenal “Annyeong, Hyo Rin” ternyata Jonghyun sunbae. Akhir-akhir ini dia bersikap manis padaku. Entah karena apa? Apa dia sedang konslet atau apa aku juga tidak tahu! “Annyeong” sapaku balik “Omo?! Hidungmu berdarah dan mukamu sangat pucat!! Apa sakit?” “Aku segera membersihkan darah dari hidungku “Aku tidak apa-apa” jawabku dengan nada dingin dan segera pergi meninggalkan Jonghyun. Akhir-akhir ini aku memang sering batuk darah dan mimisan. Mungkin penyakitku mulai memburuk.

Jonghyun POV
          Entah kenapa aku merasa kalau dugaanku tentang orang yang menolongku dan genkku saat kami tawuran itu salah!! Sepertinya dia bukan seorang namja tapi seorang yeoja!! Dan orang itu adalah Hyo Rin. Karena dia pernah memakai sepatu yang sama dengan penolongku waktu itu. Dan yang membuatku yakin di sepatu itu ada bercak darahnya.
Flashback
Saat itu hujan deras!!!!
BUGH!!
BUGH!!
BUGH!!!
Terjadi pertarungan sengit antara genkku dengan genknya Taecyeon anak JYP HS . Aku dan genkku hampir mati gara-gara dipukuli oleh komplotannya Taecyeon. Tapi, ada seseorang yang memakai mantel tebal dan masker membantu kami menghajar komplotan Taecyeon dan membuatnya juga hampir mati. Tetapi, setelah menolong kami orang itu langsung pergi.
Flashback ends
Sampai sekarang aku dan teman-temanku masih mencari orang misterius itu. Kami merasa berhutang nyawa padanya.
Esok harinya...
          Aku melihat pengumuman nilai. Ternyata nilaiku meningkat pesat aku sekarang menjadi ranking pertama. Dan kulihat juga Hyo Rin mendapat nilai perfect di setiap mata pelajaran. Tapi aku tidak melihat Hyo Rin dari tadi. Kemana dia? Apakah dia sakit? Aku sepertinya mulai menyukainya!! Sebaiknya aku menanyakannya pada Hye Rin.
          “Hye Rin” aku memanggil kembaran Hyo Rin itu dengan suara lantang. Dia segera datang mendekat “Ada apa oppa memanggilku?” “Ah, aku hanya ingin bertanya dimana Hyo Rin?” “Molla. Aku tidak tinggal serumah dengannya” “HAH? Bagaimana bisa? Bukannya dia saudara kembarmu?” “Dia tinggal di apartement seorang diri. Karena ommaku juga tidak menyukai Hyo Rin” “Ooo. Gomawo Hye Rin. Aku pergi dulu ya. Annyeong” Aku sekarang menuju perpustakaan. Aku bertanya pada ahjumma penjaga perpustakaan itu “Ahjumma, apa kau melihat Hyo Rin?” “Any. Dia kan sedang tidak masuk sekolah” “Loh, kenapa?” “Dia sakit. Dia menitipkan ini padaku kemarin” ahjumma itu menyerahkan jaket dan masker milik penolongku itu. “Gomawo ahjumma” aku pergi menuju kelas.
“Onew, apakah kau mengingat jaket ini?” Onew meneliti sebentar jaket itu “Ini kan jaket penolong kita waktu itu. Darimana kau mendapatkan ini?” “Aku mendapatkannya dari ahjumma penjaga perpustakaan katanya sih dari Hyo Rin” “Jangan bilang yang menolong kita waktu itu Hyo Rin” Key dan Minho paduan suara mengatakan hal tadi. Aku hanya mengangguk lemas. “Wah, hyung. Kita harus mengucapkan terima kasih padanya” Taemin mulai menyela. “Sekarang dimana dia?” Onew mulai bingung. “Dia tidak masuk. Dia sakit” “MWOO!!!” “Dia sakit apa?” “Molla. Sepertinya orang yang tahu tentang penyakit Hyo Rin Cuma ahjumma penjaga perpustakaan” “Baiklah. Kajja!! Kita tanyakan!” ajak Minho.
“Annyeong lagi ahjumma” “Ada apa lagi kamu kesini? Jonghyun-ssi?” “Aku hanya ingin menanyakan Hyo Rin itu sakit apa?” “Mianhae Jonghyun-ssi. Aku tidak bisa memberitahumu” “Ayolah ahjumma. Kami berjanji tidak akan mengatakannya pada siapapun” “Baiklah. Hyo Rin sebenarnya sakit...” ahjumma membisikkan kata Leukimia di telingaku. “MWO!!?” “Apa penyakitnya Jong?” tanya Key penasaran. Aku membisikkan penyakit Hyo Rin pada masing masing temanku. Mereka hanya bisa diam membisu. “Kalian perlu tahu satu hal. Hyo Rin itu adalah yeoja yang baik dan tabah. Walaupun penampilan, sifat dan kelakuannya selama ini seperti itu. Dia selama ini tidak tinggal bersama ommanya karena dia selalu disiksa oleh ommanya jika tidak menuruti perintah Hye Rin kembarannya ataupun ommanya. Dia tinggal di apartement. Satu-satunya orang yang mengertinya hanyalah appanya. Tapi kalian tahukan kalau appanya sudah meninggal karena penyakit leukimia. Appanya itu sudah mempersiapkan semua kebutuhan Hyo Rin mulai dari apartement mewah sampai mobil pribadi. Hyo Rin juga akan menjadi penerus perusahaan appanya itu. Dan bukan hanya itu  Hyo Rin juga pernah membantu biaya operasi omma Hyu Jin. Tanpa meminta balasan. Dan meminta Hyu Jin agar meraasiakan tentang hal ini. Jadi ini pelajaran buat kalian, 5 namja bad boy jangan melihat orang dari luarnya saja” Kami hanya bisa tertunduk mendengar cerita ahjumma tadi. “Ternyata penilaian kita terhadap Hyo Rin salah ya” sesal Minho dan Key. “Lalu, dimana kita bisa menemuinnya ahjumma?” kataku. Ahjumma itu memberikkan secarik kertas bertuliskan alamat Hyo Rin. Setelah pulang sekolah aku pergi ke apartement Hyo Rin. Kami segera memencet bell apartement itu tapi tidak ada jawaban. “Sepertinya dia sedang berada di rumah sakit,hyung” kata Taemin. “Iya, Taemin sepertinya benar” “Kajja” Kami menuju rumah sakit SEOUL dan menanyakan apakah ada pasien bernama Park Hyo Rin? Tapi, suster itu mengotot tidak mau memberi tahu kami tentang ini. Aku dan teman-temanku hanya bisa pasrah.
Hyo Rin POV
          Besok aku akan dioperasi. Aku sekarang menyadari perasaanku pada Jonghyun sunbae. Aku mencintainya. Tapi, aku takut tidak bisa melihatnya lagi. Penyakitku sekarang sudah bertambah parah. Tubuhku sangat lemah. Bahkan untuk berdiripun aku tidak mampu. Bagaimana aku bisa meneruskan perusahaan appa jika keadaanku seperti ini? 
Esok harinya...
          Apakah kau siap menjalani operasi Hyo Rin? Tanya dokter Shin padaku. Aku hanya mengangguk mantap. Operasi dimulai!!!!!

Jonghyun POV
          Sudah seminggu ini Hyo Rin tidak masuk sekolah. Aku merasa cemas dengan Hyo Rin. Aku dan teman-temanku sudah membujuk suster rumah sakit dengan apapun tapi hasilnya tetap sama.
          “Bagaimana ini Jjong? Apa kau mempunyai ide lagi?” “Aku sudah kehabisan ide Onew..” “Lalu bagaimana?” Key juga merasa sangat bingung “Ah, hyung. Sebaiknya kita menyerah saja” “Apa yang kau katakan Taeminie? Apa kau tidak merasa berhutang nyawa terhadapnya?” teriakku kesal. “Mianhae, hyung” “Kita kan belum menanyakan ke TU?” Minho mengeluarkan idenya “Wah, idemu bagus juga. Kajja!! Kita mencari informasi tentang Hyo Rin!!”
          “Ahjussi, kami membutuhkan informasi tentang siswi bernama Park Hyo Rin” “Memannya ada apa?” “Kami ada urusan dengannya” “Oh, Ne. Tunggu sebentar ya! Dia kelas berapa ya?” “Kelas 11-A” “Dia sudah keluar tiga hari yang lalu” “MWOO?” “Iya, dia pindah ke Amerika dan meneruskan sekolahnya di sana!!” “Oh, ne!! Gomawo ahjussi” kataku dengan lemas.
          “Sepertinya usaha kita selama ini berakhir sudah” Key berbicara dengan lemas. “Kita tidak akan pernah bisa membayar hutang kita” Minho juga menampakkan wajah penyesalan “Bahkan untuk sekedar berterima kasihpun tidak bisa” Onew juga memasang tampang sedih. Aku berjanji mulai hari ini aku akan belajar lebih giat agar aku bisa menjadi orang yang sukses agar usaha Hyo Rin membantuku saat ujian itu tidak sia-sia.
Hyo Rin POV
          Aku terbangun, ternyata operasiku berhasil. Aku merasa tubuhku masih sedikit lemah. Dokter Shin datang memberiku obat. “Hyo Rin jangan banya bergerak dulu!! Kau baru selesai dioperasi” “Ne ahjussi” “Seminggu disini dan kau boleh pergi meninggalkan SEOUL” kata Shin ahjussi sambil tersenyum.
          Ya, aku memang sudah memutuskan untuk melanjutkan sekolahku di Amerika. Walaupun rasanya berat meninggalkan Jonghyun. Tapi, aku berjanji akan kembali lagi kesini untuk meneruskan perusahaan appaku.
Author POV
Beberapa tahun kemudian, Key dan Taemin sudah menjadi model terkenal, Minho & Onew sekarang meneruskan perusahaan keluarga mereka dan Jonghyun sudah menjadi dokter yang terkenal bahkan dia sudah mempunyai rumah sakit sendiri.
          “Ya, rapat saya akhiri sampai disini. Kalian boleh meninggalkan ruangan” kata Onew. Onew berjalan ke luar ruangan rapat. Dari tadi dia penasaran dengan nama pemilik perusahaan yang bekerja sama dengannya. Onew bertemu dengan Yoona sekertarisnya “Ms.Im!!” “Ne?” “Nama pemilik perusahaan yang bekerja sama dengan kita itu siapa ya?” “Oh, namanya Park Hyo Rin. Apa ada lagi Lee sajangnim?” “Berapa nomer teleponnya?” “08xxxxxxxxxx” “Gomawo!!” “Cheonmaneyo Lee sajangnim”
Jonghyun POV
          Hari ini pasienku sangat banyak sampai aku kelelahan sekarang. Ya, sekarang memang jam istirahat.
BB Ku berbunyi~
“Yeobseyo” “Jonghyun~ah ini aku Onew. Tadi aku melihat Hyo Rin” Aku yang mendengar kabar dari Onew tentang Hyo Rin “Dimana kau melihatnya?” “Dia, sekarang telah menjadi pemilik perusahaan yang tengah bekerja sama dengan perusahaanku. Dan kami tadi rapat bersama di kantorku” “Ya sudah aku akan ke kantormu” “Tidak usah, dia sudah kembali ke kantornya sekarang lebih baik kita mengadakan pertemuan saja dengannya dan ajak yang lain” “O.K!! Kapan?” “Hari Minggu jam 19.00 di restaurant biasa” “O.K” Aku sangat senang mendapatkan kabar ini. Aku ingin melihat Park Hyo Rin. Yeoja yang dulunya tomboy, sekarang penampilannya seperti apa ya? Tapi, seperti apapun penampilannya, itu tidak akan pernah mengubah perasaanku padanya.
Hyo Rin POV
          Aku sangat merindukan SEOUL!! Aku berada di Seoul karena sedang ada proyek disini. Aku sedang bekerja sama dengan Perusahaan Lee. Baru saja aku selesai rapat dengannya. Tapi, sepertinya aku pernah melihat pemilik perusahaan itu!! Tapi, dimana yha??
BBku berdering~
          “Yeobseyo?” “Ini saya Lee Jinki” “Oh, ne Jinki-ssi, ada apa menelepon saya?” “Saya ingin bertemu dengan anda hari Minggu jam 19.00 di restaurant ******. Apakah bisa?”  “Bisa” “Khamsahamnida” “Ceonmanyeo” Ternyata Lee Jinki yang menelepon. Pemilik perusahaan yang akan bekerja sama dengan perusahaanku. Kira-kira ada apa dia mau bertemu denganku? Apakah rapat tadi kurang?
Author POV
Minggu, 18.30
          Key, Onew, Minho, Key, Taemin dan Jonghyun sudah berkumpul di restaurant tempat mereka biasa bertemu.
          “Bagaimana hyung? Apakah kau yakin Hyo Rin akan datang?” “Tadi, aku sudah meneleponnya. Dan dia bilang dia akan datang” “Tapi, jika dia melihat kita apa dia akan tetap ke sini?” kata Minho “Benar juga ya!!! Kalau begitu kalian berempat duduk di tempat yang agak jauh saja. Nanti aku kode dari sini” “Ne. Sepertinya kau benar” kata Jonghyun. Mereka berempatpun segera menuju meja yang letaknya agak jauh dari meja Onew. Tak lama kemudian ada seorang yeoja yang cantik mulai memasuki restaurant. Ya, yeoja itu adalah Park Hyo Rin.
Hyo Rin POV
          Sekarang aku sudah sampai di restaurant tempatku dan Jinki-ssi janjian tadi. Aku melihat seorang namja yang melambai ke arahku. Ternyata itu Jinki-ssi. Aku segera duduk di mejanya “Annyeonghaseyo Jinki-ssi” “Oh, ne annyeonghaseyo Hyo Rin-ssi” “Ada perlu apa kau menyuruhku ke sini? Apakah kita akan membahas tentang perusahaan?” “Emm... sebenarnya...” “Bukannya kita tadi sudah rapat ya Jinki-ssi” “Sebenarnya bukan masalah pekerjaan” “Ternyata bukan ya. Kalau begitu masalah apa?” “Apa kau masih mengingatku?” “Tentu, kau Lee Jinki pemilik perushaan Lee” “Bukan itu maksudku. Kitakan dulu pernah satu sekolah. Apa kau tidak ingat?” “Satu sekolah? Oh, sepertinya kau sunbaenimku ya. Tapi seingatku namamu dulu bukan Jinki” “Memang dulu aku lebih sering di panggil Onew” “Oh Onew sunbae. Temannya Jonghyun sunbae” “Iya, benar” “Wah, sekarang penampilanmu sudah banyak berubah sampai-sampai aku tidak mengenalimu”  “Kau juga. Sekarang kau lebih terlihat feminim” “Hahahahaha. Itukan memang tuntutan pekerjaan Jinki-ssi” “Ada yang ingin bertemu denganmu Hyo Rin-ssi” “Siapa? Aku mulai penasaran apakah orang itu Jonghyun? Aku sangat ingin bertemu dengannya lagi. Aku sangat rindu dengannya. “Itu mereka” Ternyata benar mereka adalah Jonghyun, Taemin, Key, dan Minho.
Jonghyun POV
          Aku terus memandangi yeoja yang sedang bercakap dengan Onew itu. Ternyata dia sekarang menjadi semakin cantik. Perasaanku padanya juga semakin kuat. Tiba-tiba Onew memberikan sinyalnya. Aku dan teman-temanku mulai berjalan ke arah meja Onew.
          “Annyeong, Hyo Rin” “Annyeong” “Annyeong, lama tak jumpa. Kau menjadi semakin cantik saja” “Annyeong” “Oh, ne Key-ssi. Gomawo” “Ada acara apa kalian mau bertemu denganku?” “Kami hanya ingin bertanya” “Bertanya tentang apa?” “Apakah benar kau yang menolong kami saat kami tawuran dengan anak Cungdham?” “Ternyata soal itu. Itu memang benar. Memangnya kenapa? Apakah kalian malu ditolong oleh yeoja sombong, menyebalkan, dingin seperti aku?” “Bukan begitu Hyo Rin, kami merasa berhutang budi padamu” aku mulai angkat bicara. “Lalu, bagaimana cara kami membalas hutang nyawa kami padamu Hyo Rin?” “Kalian tidak usah membalas dengan apa-apa kalian cukup berterima kasih padaku” Aku, Key, Minho, Onew , dan Taemin secara serempak berkata “Gomawo Hyo Rin” “Ne. Ceonmanyeo” Ehemmm... Ehemmm ... Aku pura-pura terbatuk agar teman-temanku itu pergi meninggalkan aku dan Hyo Rin berdua saja.
          “Yeobseyo? Oh,ne Yoona-ssi aku akan segera ke sana..” “Eh, Mianhae semuanya aku pergi dulu. Ada pekerjaan yang menungguku”  “Ne” “Omo!? Key hyung, bukannya kita ada pemotretan?” “Oh, iya benar kau Teminie. Mian juga semuanya kami pergi dulu. Kami agak sibuk jadi Mianhae ya” “Mianhae, sepertinya aku ingin ke kamar kecil dulu. Permisi ya” Minho juga sudah meninggalkan meja kami. Sekarang hanya tinggal aku dan Hyo Rin. Hyo Rin tampak bingung dengan kelakuan keempat temanku.
Hyo Rin POV
          Teman-teman Jonghyun satu per satu pergi meninggalkan restaurant. Kini hanya tinggal aku dan Jonghyun. Rasanya jantungku berdetak lebih cepat saat hanya duduk berdua dengan Jonghyun. Aku jadi mengingat saat kami bermusuhan dulu.
          “Hyo Rin” panggil Jonghyun. “Ne?” “Gomawo” “Untuk apa?” “Untuk semuanya!!” “Maksudmu?” “Untuk ulangan semster 1, untuk kepergianmu, untuk pertolonganmu” “Ulangan semester 1? Bagaimana hasilnya?” “Aku mendapat ranking 1” “Lalu semester 2?” “Aku juga mendapat ranking 1!!” “Jinja!!” “Oh, jadi kau kira yang bisa mendapatkan ranking 1 itu cuma kamu?” “Bukan begitu Jonghyun sunbae. Aku hanya terkejut” “Wah, ternyata perilakumu dan tutur katamu berubah lebih sopan ya padaku!!” “Kau tidak suka. Ya, sudah aku kembali seperti dulu. Bersikap dingin padamu” “Jangan-jangan, aku suka kau yang lebih manis dan lebih menghargai orang yang lebih tua” “Jinja?” “Oh,iya aku ingin memberi tahumu satu hal. Aku sekarang sudah menjadi dokter. Jadi, kau harus memanggilku dengan sebutan Dokter Kim” “MWO?! Shireo” “Sebenarnya, aku belajar mati-matian karena kamu. Aku menjadi dokter juga karena kamu. Saranghaeyo Hyo Rin-ah” “Ehmm, Nado oppa”
Author POV
Tapi sebenarnya yang dilihat oleh Joon itu bukan Hyo Rin tapi Hye Rin karena Hyo Rin telah meninggal karena penyakitnya.
Flashback
          “Dokter Shin sebelum melakukan operasi apakah aku boleh meminta sesuatu padamu teleponkanlah nomor ini” Hyo Rin menyerahkan nomor telepon saudara kembar dan oemmanya. Tak butuh waktu lama mereka berduapun telah sampai dirumah sakit.
          “Hyo Rin-ah?” “Apa kau mau membohongi kami lagi hah? Kali ini kau terlihat meyakinkan. Tapi tidak cukup untuk menipu kami” “Aku tau kalian sangat membeciku tapi aku tidak menipu kalian aku benar-benar diantara hidup dan mati. Oemma sebesar apapun rasa bencimu aku telah memaafkanmu, kalian tidak perlu menyuruh orang lagi untuk membunuhku karena jika operasi ini gagal aku pasti akan mati. Tapi bisakah kalian melupakan rasa benci kalian padaku kali ini saja?” Oemma Hyo Rin dan Hye Rin langsung memeluk Hyo Rin dan meminta maaf pada Hyo Rin. “Bisakah kalian menjalankan sesuatu yang mungkin jadi hal pertama dan terakhir yang kalian lakukan untukku?” “Kami akan melakukan apapun untuk menebus kesalahan kami padamu” “Bisakah kalian menunggu operasiku dan jika gagal kalian akan menangis untukku, menguburkanku disamping makam appa” kami mana mungkin tidak menangis untukmu Hyo Rin-ah “Hye Rin jika operasiku gagal, kau harus meneruskan perusahaan appa dengan baik dan aku tau kau mencintai Jonghyun, akupun juga sama sepertimu tapi sepertinya takdir tidak mengijinkanku untuk bersama Jonghyun sunbae maka bahagiakanlah dia untukku”
          Setelah mengatakan itu semua operasipun dimulai. Dan benar apa yang dikatan Hyo Rin hari ini adalah hari terakhirnya menghirup udara segar, bertemu dengan oemmanya dan saudara kembarnya. Kini dia telah menyusul appanya. Tangisan oemmanya dan Hye Rinpun membahana. Sejak saat itu Hye Rin bertekat akan mengganti namanya menjadi Hyo Rin dan menjalankan amanat Hyo Rin.
FLASH BACK END

..........THE END..........